Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Datang di Blog kami

Semoga blog ini bermanfaat untuk Anda. Apa hal positif dari Blog ini beritahu teman. Jika ada ada yang kurang beritahu kami agar kami bisa memperbaikinya. Boleh Copas asalkan mencantumkan alamat blog ini. Jazakumullah
Kami sangat berterima kasih Anda sudah berkunjung ke blog kami. Lebih berterima kasih lagi jika Anda meninggalkan komentar pada postingan kami baik berupa koreksi, persetujuan, maupun tambahan ilmu buat kami.
Jika Anda merasa puas dengan blog ini tolong beritahu teman atau saudara agar blog ini bisa lebih dikenal luas dan anda pun Insya' Alloh akan mendapatkan pahala karena menyebarkan kebaikan. Tetapi jika Anda tidak puas tolong beritahu kami. Maturnuwun. Terimakasih. Jazakumulloh khoiral jaza'

Munaqosyah ke-III SD IT Salman al-Farisi Tahun 2019






#alhamdulillah Munaqosyah Ke-3 SD IT Salman al-Farisi Tahun 2019 berjalan lancar dan sukses. Pada Munaqosyah kali ini peserta yang ikut berjumlah 27 anak dengan kategori Juz 28, Juz 29, dan Juz 30.

Pada Munaqosyah kali ini juga sekaligus launching program pengajian untuk walimurid yang kami beri nama GAMIS OREN (Gerakan Mengkaji Islam Orangtua Keren). Hadir sebagai penceramah pada acara ini adalah ustadz Umar Hidayat, S.Ag, M.Ag dari Yogyakarta.

Alhamdulillah orangtua/wali beserta segenap tamu undangan mengikuti acara ini dengan antusias sejak awal pembukaan sampai akhir penutupan acara. Mudah-mudahan pada Munaqosyah berikutnya dapat berjalan sukses dan lancar juga. Aamiin...

Launching GAMIS OREN


Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Mengundang segenap orangtua/walimurid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Salman al-Farisi untuk hadir pada acara besok:

Hari / Tanggal  : Sabtu, 16 Februari 2019
P u k u l            : 08:00 WIB
Tempat             : Lapangan Futsal Perum Taylon Sejahtera
Agenda             : - Munaqosyah ke-III (Juz 28, Juz 29 & Juz 30)
                           - Launching GAMIS OREN (Gerakan Mengkaji Islam Orangtua Keren)
Pembicara         : Ustadz Umar Hidayat, S.Ag, M.Ag
                            (Penulis Buku & Konsultan Keluarga Sakinah Jogjakarta)

Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan pastisipasinya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Kepala SD IT Salman al-Farisi



Muhsin SM., S.S., M.P.I.

INVESTASI YANG TIADA RUGINYA


Namanya mas Rahjendra Ardiatama putra dari Bp Budi Utomo & ibu Endah Restuti alamat Ngemplak Kidul. Ananda masuk masjid pertama kali dan langsung sholat tahiyyatul masjid. Mudah2an selama hidupnya akan senantiasa menjalankan sunnah ini.

Akhlaq harus dibiasakan sejak kecil, meskipun dia belum wajib menjalankan hal tersebut. Di SDIT Salman al-Farisi sudah dibiasakan sholat berjama'ah. Untuk anak kelas I sampai dengan kelas III pelaksanaan sholat berjama'ah dilakukan di dalam kelas dan dilakukan secara jahr (suara keras) dalam rangka pembelajaran bacaan anak. Untuk kelas atas (kelas IV sampai dengan kelas VI) sholat sudah dilakukan di masjid dan berjama'ah dengan masyarakat sekitar agar anak terbiasa juga berjama'ah di rumah masing-masing.


Selain itu diajarkan juga sholat sunnah dhuha setiap hari. Pelaksanaan sholat dhuha dilakukan secara mandiri alias tidak berjama'ah, kecuali Hari Sabtu. Setiap Hari Sabtu untuk sholat Dhuha dilaksanakan secara berjama'ah di kelas masing-masing, baik kelas kecil maupun kelas besar. Hal ini dilakukan untuk memantau fiqih sholat anak-anak apakah sudah benar ataukah belum.

Mari biasakan beribadah dan berakhlaq karimah sejak anak kita masih kecil. Semoga ibadah dan akhlaq mereka akan istiqomah sampai dewasa. Aamiin...




BUKTI SIKAP SPIRITUAL DAN SIKAP SOSIAL (KI-1 & KI-2) KITA






Kami juga peduli dengan musibah yang melanda saudara-saudara kita di belahan bumi yang lain. Mengapa kami peduli? Karena Nabi SAW bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada manusia yang lain". Kami ingin kehadiran kami di bumi ini juga dirasakan manfaatnya oleh manusia yang lain. Selain itu, harta sesungguhnya yang sudah jadi milik kita adalah harta yang sudah kita sedekahkan kepada orang lain. Kalau harta itu hanya kita konsumsi sendiri, maka kita tidak akan punya investasi apapun di akherat kelak.

Dalam Kurikulum 2013 juga disebutkan tentang Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Inti 2 yang harus dimiliki siswa-siswi, yaitu sikap spiritual dan sikap sosial. Kami ingin anak-anak kami juga memiliki kedua kompetensi ini. Menjadi orang yang pintar itu mudah asal mau bekerja keras untuk belajar. Namun menjadi orang yang peduli itu tidak mudah jika tidak dibiasakan sejak kecil.

Semoga kemampuan ber-empati terhadap orang lain ini akan senantiasa menghiasi kehidupan putra-putri kita. Amiinn...

FAMILY GATHERING SDIT SALFA


Dibalik kesuksesan seorang guru pasti ada dukungan besar dari keluarga. Tanpa dukungan keluarga, guru tidak akan mampu berbuat banyak. Maka sesekali bahagiakan juga keluarga mereka, meski sedikit dan hanya sesekali...

Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah

Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti

Agil sama Ara! Teteh mau jualan opak dulu ya
Ya Teh...
Jangan lupa bilang sama Abah ya!
Ya Teh...
Ya,
Mau permen...
Permen, permen apa?
Permen apa aja...
A.., Teteh berangkat dulu ya...
Ya Teh...

Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Selamat pagi Emak
Selamat pagi Abah
Mentari hari ini berseri indah

Terima kasih Emak
Terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti
Harta yang paling berharga adalah keluarga...
Mutiara paling indah adalah keluarga....


#song
#keluargacemara

TIGA BERSAUDARA



Ayah  bunda yang dirahmati Allah... setiap orangtua menghendaki putra-putrinya menjadi anak sholih dan sholihah. Sungguh senang jika kita termasuk salah satu orangtua yang memiliki anak yang diperintahkan Allah. Yaitu anak sholih/sholihah yang mendoakan kedua orangtuanya ketika orangtuanya sudah meninggal. Itulah harta kita yang sesungguhnya. Buat apa rumah megah, buat apa kendaraan mewah, buat apa harta berlimpah jika saat kita berkalang tanah ternyata kita menghadapi kesulitan sendiri. Hanya doa anak yang sholih/sholihah yang kita harapkan menemani kita di saat kita tidak mampu berbuat apa-apa lagi di dalam tanah. Semoga putra-putri kita menjadi anak yang sholih dan sholihah. Aamiin...

Mukhoyyam al-Qur'an (MQ) SD IT Salfa



#Alhamdulillah Shahabat Salfa. Telah terlaksana dengan lancar dan menyenangkan kegiatan rutin Mukhoyyam al-Qur'an (MQ) di SD IT Salman al-Farisi. Mukhoyyam kali ini diikuti sebanyak 78 peserta didik, yaitu siswa Kelas I sampai siswa Kelas III. Kegiatan Mukhoyyam adalah kegiatan yang diadakan untuk menambah serta menguatkan hafalan al-Qur'an siswa-siswi SD IT Salman al-Farisi. Sebagaimana target yang dicanangkan pihak sekolah, siswa-siswi SD IT Salman al-Farisi diharapkan dapat menguasai 3 juz al-Qur'an, yaitu Juz 28, juz 29 dan juz 30.




#alhamdulillah memasuki tahun keenam usia SD IT Salman al-Farisi, sudah sekian anak yang menguasai juz 29 dan juz 30. Mudah-mudahan tahun 2019 nanti SD IT Salman al-Farisi akan melahirkan siswa-siswi yang mampu melafalkan 3 juz sekaligus. Aamiin..

Berikut foto-foto kegiatan Mukhoyyam al-Qur'an yang dilaksanakan tanggal 16-17 Muharram 1440 H bertepatan dengan tanggal 26-27 September 2018 M.










JADUAL PELAJARAN T.P. 2018/2019


Assalamu'alaikum ayah bunda...
Berikut kami sampaikan jadual pelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk Tahun Pelajaran 2018/2019. Semoga kita diberi kekuatan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak kita.
Jadual dapat diunduh di sini
Aamiinn.
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh...



Admin


Lowongan Guru SD Tahun 2018



LOWONGAN KHUSUS BAGI YANG BERANI BERJUANG.
Sekolah Islam Terpadu Salman al-Farisi, Tayu Kulon, Tayu, Pati membuka kesempatan bagi para pecinta pendidikan untuk ikut berpartisipasi mencetak generasi muslim unggulan.

Formasi yang dibuka adalah:
A.    Guru Kelas.
B.    Guru Tahfizh.
C.    Guru Olahraga.
D.    Tata Usaha.
E.    Cleaning Service.


Dengan syarat-syarat sebagai berikut:
    .- Syarat Umum:
1.    Muslim/muslimah taat, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi hal-hal yang merusak diri.
2.    Menyukai serta sayang dunia anak-anak dan siap bekerja secara full day.
3.    Siap menjadi teladan dalam akhlak mulia keseharian.
4.    Bersedia mengikuti kajian rutin pekanan yang dikoordinasi oleh yayasan.
6.    Sehat jasmani dan ruhani.
7.    Berpikiran terbuka, mudah bekerjasama dan tidak fanatik golongan.
8.    Lancar membaca al-Qur'an.
9.    Umur maksimal 35 tahun per Juli 2018.

    .- Syarat Khusus:
1.    Diutamakan yang berdomisili di wilayah eks kawedanan Tayu (D & E).
2.    Diutamakan yang sudah bersyahadah Qiro'aty atau lembaga lain (B).
3.    Pendidikan minimal S1 semua jurusan (A, B, C).
4.    Pendidikan minimal SMK atau sederajat (D & E).
5.     Formasi D Diutamakan berijazah S1 Komputer Informatika (S.Kom).
6.    Memiliki hafalan 30 juz dibuktikan dengan syahadah (B).
7.    Mampu dan mahir mengoperasikan komputer dan internet (A, B, C dan D).
8.    Diutamakan laki-laki (semua).
·   
    Lamaran lengkap:

·    CV (termasuk keterangan menyangkut aktivitas kegiatan sosial yang pernah ditekuni), pas foto 4x6 2 lbr, copy ijazah dan transkip nilai dari SD sampai Perguruan Tinggi, sertifikat kegiatan yang pernah diikuti. Lamaran dikirim atau diantar langsung ke SD IT Salman al-Farisi dengan alamat: Jl. Salman al-Farisi No. 5 Perum Taylon Sejahtera Jl Raya Tayu-Jepara KM. 2, Desa Tayu Kulon, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati Jawa Tengah. Web: salfatayu.blogspot.com | Email: salman.aef@gmail.com | Telp. 0295 4590305
·    Bagi lamaran yang diantar langsung akan diterima pada jam kerja: Senin - Kamis: 07:30 - 12:00 WIB; Jum'at: 07:30 - 09:30 WIB; dan Sabtu: 07:30 - 10:00 WIB.
·    Peserta yang lolos seleksi administrasi akan dihubungi secara personal untuk mengikuti tes tulis. Hanya yang serius yang akan dipanggil.
·    Lamaran paling lambat 01 Maret 2018. Akan diperpanjang jika pelamar masih belum terpenuhi.
Informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs resmi SD IT Salman al-Farisi www.salfatayu.blogspot.com. Hal-hal yang belum jelas bisa ditanyakan ke email salman.aef@gmail.com atau Telp. 0295 4590305

Selamat Jalan AM Fatwa, Politikus Muslim Tiga Zaman


Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa meninggal dunia pada usia 78 tahun di Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Menurut putri AM Fatwa, Dian Islamiaty Fatwa, salah satu deklarator Partai Amanat Nasional itu tutup usia di Rumah Sakit MMC Jakarta, Kamis pagi.

"Telah meninggal dunia ayahanda AM Fatwa pukul 06.25 AM di Rumah Sakit MMC. Mohon dibukakan pintu maaf dan mudah-mudahan Ayah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Dian, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis pagi.

Hingga saat ini jenazah AM Fatwa masih berada di RS MMC Jakarta. Namun, pihak keluarga akan membawa jenazah ke rumah duka di Jalan Condet Pejaten, Jakarta.

"Akan dishalatkan di rumah bakda zuhur dan dimakamkan di pemakaman Kalibata," ucap Dian.


AM Fatwa, Siksa dan Benny Moerdani

'Ini jangan diapa-apain lagi," Bisikan itu mengawali langkah Andi Mappetahang (AM) Fatwa ketika memasuki Rumah Tahanan Militer (RTM) Guntur, Jakarta Selatan, akhir 1984. Aparat keamanan menyerahkannya kepada petugas jaga di RTM setelah seharian ia diinterogasi jaksa dan diperlakukan baik-baik.

Pemeriksaan AM Fatwa dilakukan terkait penandatanganan kertas putih peristiwa Tanjung Priok 1984. Ia dan anggota Petisi 50 menuliskan korban peristiwa itu mencapai lusinan orang. Namun Panglima ABRI yang Juga Pangkopkamtib Jenderal Benny Moerdani menyebut cuma 9 orang.
Tapi bisikan itu tak bermakna apa-apa. Selama di RTM selama berhari-hari dia menjadi bulan-bulanan sejumlah oknum petugas. Siksaan dimulai menjelang tengah malam dan keesokannya ia diancam mau ditembak. C.W. Watson merekam siksaan kepada Fatwa dalam bukunya, Of Self and Injustice: Autobiography and Repression in Modern Indonesia. 

"Ia dan beberapa orang lain dituduh menyusun kertas putih secara sembunyi-sembunyi mempertanyakan versi resmi Benny Moerdani tentang apa yang telah terjadi di Priok," tulis Watson.
Fatwa mengakui penangkapan itu dilakukan atas perintah Benny selaku Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkomkamtib). Ia mendekam di penjara selama 9 tahun dan dibebaskan pada 1993.

"Perintah itu dari Pangkopkamtib. Saya yang ditangkap, lainnya diperiksa dan diinterogasi saja," kata Fatwa saat dihubungi Detikcom, Rabu (30/8/2017).

Selama menjalani masa tahanan, mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin banyak membantu dan kerap membesuknya. Bang Ali juga yang menjaga keluarganya selama ia berada di tahanan.
Ketika Benny Moerdani meninggal pada 2004, Bang Ali mengajaknya melayat. Tapi Fatwa tak dapat hadir karena tengah berada di luar kota. Tapi ia masih berkomunikasi dengan ajudan Benny. 

Hubungan Fatwa dengan keluarga Moerdani terus berlanjut. Menjelang 10 tahun meninggalnya Benny Moerdani pada 2014, ia dikontak dua mantan ajudan Benny dan meminta berbicara dengan Theresa Hartini, istri Benny. 

Fatwa-pun diminta untuk menulis dalam memoar 10 tahun meninggalnya Benny Moerdani tersebut. Saat acara peringatan digelar di Balai Sudirman pada 24 Oktober 2014, Fatwa-pun mendapat kehormatan untuk menerima memoar itu bersama mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Sutrisno dan seorang lainnya. 

"Hanya tiga orang yang menerima langsung dari Bu Hartini. Saya dan Try Sutrisno, satunya saya lupa," ujar Fatwa.

Kids Zaman Now dan Kids Zaman Semono


Metode mendidik anak dalam ajaran Islam sebenarnya tidak banyak mengalami perubahan. Dari sejak zaman Nabi Muhammad dan sampai Kiamat sekali pun. Mengapa saya katakan demikian? Karena kita sesungguhnya hidup di zaman yang sama, yaitu zaman akhir. Rasul junjungan kita pun sudah menegaskan bahwa beliau adalah Rasul akhirnya zaman. Diutusnya beliau adalah juga merupakan salah satu tanda bahwa zaman hampir finish. Sehingga apa saja yang akan kita wariskan kepada anak-anak kita berupa pendidikan adalah sama dengan apa yang dulu kita dapatkan dari orangtua kita.

Kata kunci yang dapat kita pegang dalam mendidik anak dalam kurun ini adalah hadits Nabi SAW tentang fitnah akhir zaman yang akan menimpa ummat beliau. Ada banyak riwayat yang menerangkan tentang peringatan Rasûlullâh akan datangnya beberapa fitnah di akhir zaman. Tugas kita selaku orang tua maupun pendidik adalah memberi bekal agar generasi yang akan datang mampu menghadapi fitnah-fitnah tersebut. Dan bekal-bekal tersebut (yang kesemuanya sudah disampaikan oleh Nabi SAW) sudah pula diajarkan oleh guru-guru kita dan juga orangtua kita dulu.

Dari kata kunci tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa apa pun generasi yang ada dan dengan bentuk seperti apa pun mestinya harus tunduk dengan ajaran Islam. Singkatnya, zamanlah yang harus tunduk kepada ajaran Islam, bukan ajaran Islam yang direvisi demi mengadopsi perubahan zaman. Kata almarhum ustadz Zainuddin MZ: “Dimana-mana kayu harus mengikuti meteran, jika kayu kepanjangan maka kayu harus dipotong. Jadi bukan meteran yang mengikuti kayu, sehingga jika kayu tidak sesuai justru meteran yang dipotong.”

Demikian pula dengan istilah Kids Zaman Now yang sedang populer ini. Istilah ini akan menjadi aneh ketika dimaknai bahwa kita harus merubah konten pendidikan yang akan kita ajarkan kepada anak-anak kita karena mengikuti tren mereka atau mengikuti nilai-nilai yang sedang merambah generasi muda ini. Seolah kita harus tunduk dan menundukkan ajaran Islam demi menerima generasi kids zaman now tersebut. Namun istilah tersebut tidak menjadi masalah jika yang kita modifikasi adalah metodenya saja. Ini perlu kita tekankan karena banyak masyarakat yang menganggap bahwa dikarenakan generasi Kids Zaman Now ini maka nilai-nilai harus berubah. Ini tidak benar.

Misalnya, pacaran. Sejak zaman dulu sampai zaman kapan pun akan tetap haram hukumnya karena pacaran itu adalah perbuatan yang mendekati zina. Maka, aktivitas apa pun yang mendekati zina dilarang dalam Islam. Jangan karena alasan Kids Zaman Now lalu pacaran menjadi halal. Inilah yang tidak dimengerti oleh sebagian orangtua maupun pendidik. Sehingga mereka pun memberikan lampu hijau pada aktivitas ini. Jamak kali kita dengar kalimat: “Sudahlah, biarkanlah mereka. Maklum anak zaman sekarang!”, atau kalimat: “Ah, bapak-ibu seperti tidak pernah mengalami masa muda saja”. Hal ini tentu saja tidak bisa kita biarkan.

Zaman boleh berubah, tetapi ajaran Islam dan nilai-nilai luhurnya harus tetap sama persis. Bukankah al-Qur’an yang kita baca sekarang juga masih sama dengan al-Qur’an yang diturunkan di zaman nabi dulu? Demikian pula cara kita menafsirkan al-Qur’an mestinya juga tidak jauh beda dengan bagaimana yang dipahami oleh Rasul dan para shahabat zaman dulu. Ayat-ayat yang terbuka penafsirannya adalah ayat-ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengapa? Karena ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berubah dan berkembang.

Nah, metode pendidikan yang kita terapkan kepada anak-anak kita mestinya juga mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kids zaman now adalah generasi yang sangat akrab dengan gadget. Mereka tidak pernah lepas dan berpisah sedetik pun dengan benda modern ini. Nah, kita sebagai orangtua maupun pendidik bertugas mengarahkan penggunaan gadget tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat dan bernilai.

Gadget adalah sekedar alat. Sesuai dengan kaidah usul fiqh, bahwa sebuah alat tidak bisa dihukumi halal atau haram. Yang halal atau haram adalah penggunaannya. Sebilah pisau jika dipakai untuk memasak maka hukumnya halal, tetapi jika dipakai untuk membunuh tanpa haq maka haram hukumnya. Demikian pula dengan gadget; jika hanya dipakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan melalaikan maka hukumnya makruh. Jika dipakai untuk bermaksiat maka haram hukumnya. Namun jika dipakai untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islam maka halal hukumnya.

Oleh karena itu, kita selaku orangtua atau pendidik tidak bisa mengasingkan gadget ini dari anak-anak kita. Orangtua atau pendidik justru harus mengenalkan perangkat modern ini kepada mereka, tentu saja plus kegunaan positif yang dapat kita ajarkan kepada mereka. Menjauhkan gadget dari anak-anak bukanlah solusi. Hal ini justru lebih berbahaya karena mereka akan mengenal gadget dari teman-teman mereka. Ya kalau kebetulan mereka bertemu dengan teman yang baik. Jika mereka bertemu dengan teman yang salah, maka petakalah yang akan terjadi.

Kids Zaman Semono
Jika saat ini sedang populer dengan istilah kids zaman now, maka sebenarnya ada generasi lain yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu generasi zaman dulu, saya menyebutnya dengan istilah kids zaman semono[1]. Dimana zaman itu masih “lebih bersih” dari zaman sekarang. Merekalah yang saat ini telah menjadi orangtua dan para pendidik yang sedang diuji untuk mengarahkan anak-anak mereka yaitu kids zaman now.

Perbedaan mendasar kedua zaman itu adalah pada perubahan kecanggihan teknologi. Misalnya perubahan atau perkembangan teknologi handphone. Dulu, HP hanya berfungsi untuk SMS dan telepon saja. Namun sekarang HP sudah memiliki fungsi yang sangat beragam. Dulu untuk bersosial atau berhubungan dengan orang lain kita harus menempuh jarak yang kadang melelahkan. Namun sekarang kita bisa berkomunikasi jarak jauh plus dapat melihat penampakan lawan bicara kita lewat video call.

Melihat perbedaan teknologi itu maka kids zaman semono harus mampu mengikuti perkembangan yang ada. Mereka tidak boleh gaptek (gagap teknologi). Mereka harus up to date agar tidak mudah dikibuli oleh anak-anak mereka. Jika kids zaman now akrab dengan media sosial semisal twitter, whatsapp, instagram, facebook, dan lain-lain maka kids zaman semono pun mau tak mau harus mengikuti itu.

Bagaimana kita bisa mengecek akhlaq anak-anak kita di media sosial jika kita sendiri tidak memiliki akun media sosial? Bagaimana kita bisa mengarahkan penggunaan gadget jika kita sendiri gagap teknologi? Maka kita musti belajar banyak tentang perkembangan teknologi. Kita tidak boleh kalah dengan anak-anak kita dalam memanfaatkan teknologi. Syukur-syukur jika kita lebih pandai dan lebih mahir dari mereka, sehingga kita menjadi rujukan atau tempat bertanya anak-anak kita.

Jadi meskipun kita adalah generasi kids zaman semono tetapi kita tetap mampu hidup dan bersaing di zaman kids zaman now. Ringkasnya, kita harus mampu menjalani kehidupan dengan tetap menjalankan nilai-nilai Islam meskipun zaman berubah pesat. Dalam bahasa agamanya, Islam itu shalih likulli zamanin wa makanin. Islam itu cocok untuk zaman seperti apa pun dan tempat seperti apa pun jua. @muhsinsunym

[1] Kata “semono” adalah kosa kata bahasa jawa yang artinya waktu itu. Biasa dipakai untuk menunjukkan zaman dahulu. Zaman semono = zaman dahulu, bukan zaman sekarang.



CURRICULUM VITAE
NAMA : MUHSIN SM
T T L : KUDUS, 02 OKTOBER 1978
PEKERJAAN : GURU DI SD IT SALMAN AL-FARISI PATI
ALAMAT : PERUM TAYLON SEJAHTERA DESA TAYU KULON KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI JAWA TENGAH.
EMAIL : muhsinsuny@gmail.com
Web Blog: gurugo.blogspot.com

Sumber: http://jsit-indonesia.com/2017/12/07/kids-zaman-now-dan-kids-zaman-semono/
 

PEMBELAJARAN TERPADU DAN INOVATIF SOLUSI MENDIDIK DI ERA ‘KIDS ZAMAN NOW'




Kids Zaman Now adalah generasi millennial, generasi yang mengisi 20-25% dari total penduduk Indonesia. Generasi ini bebas dan tak mau terikat pada suatu hal atau terkekang.  Bak burung mereka akan terbang dan singgah sebentar di sebuah sarang yang dianggap nyaman, dan kemudian terbang lagi mencari kenyamanan baru. Mereka sangat terhubung dengan dunia khususnya sosial media, dan sangat akrab dengan perubahan teknologi digital, sehingga membuat mereka sangat cepat menerima perubahan. Generasi nongkrong ini juga lebih suka kolaborasi daripada bersaing, lebih suka bekerja sebagai team, bahkan tak segan  sambil nongkrong sambil kerja, supaya relax dan fun, mal-mal yang penuh café adalah ruang kerja kebebasan mereka. Kids Zaman Now memang berbeda, sambil ngafe mereka kerja, sambil kerja mereka youtube, dan main game mobile legend, luar biasa, pulsa dan data bukan persoalan lagi, karena mereka telah berpindah dari basic need_ke psychology need (Abraham Maslow Triangle)

Sebagai orang yang terlibat dalam dunia pendidikan, perlu ada perhatian sekaligus solusi sehingga tidak salah memperlakukan generasi ini. Terutama dengan memahami peran masing-masing sebagai orang yang terlibat dalam bidang pendidikan. Selanjutnya akan dibahas peran orang tua dan guru dalam mendidik generasi zaman now.

Peran sebagai orang tua; Syaikh Jamal A. dalam Islamic Parenting menyampaikan Beberapa hal yang dibutuhkan ibu dan ayah dalam mendidik anak-anak mereka:
  • Memahami bahwa pendidikan adalah taufik (karunia) dan hidayah (petunjuk) dari Allah SWT, meskipun manusia berusaha untuk menjaga hidayah anak-anaknya, namun Al-qur’an mengingatkan agar kita selalu berdo’a sebagaimana terdapat dalam (Q.S Al-Furqan : 74) ‘Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
  • Memahami bahwa zaman adalah bagian dari ilaj (terapi). Dengan berputarnya zaman, dan potensi dikerahkan, maka hasilnya akan nampak, sesungguhnya ilmu diperoleh itu dengan belajar.
  • Memahami sarana pendidikan dan caranya, baik itu melalui situs-situs internet atau mengenal pendapat-pendapat pakan sosial dan psikolog.
Secara khusus peran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka, diantaranya:
  • Menanamkan kecintaan kepada nabi, keluarga, dan sahabatnya, serta kecintaan kepada Al-qur’an.
Mendidik generasi kids zaman now harus senantiasa diingatkan bahwa kita, punya tauladan Robbani, sehingga terhindar dari kekosongan jiwa.
  • Menganjurkan anak untuk meraih keuntungan sejak pagi buta, dengan shalat fajar berjama’ah dan duduk berdzikir kepada Allah.
  • Mendukung anak untuk menekuni bidang keahlian sesuai dengan bakatnya. Ibnul Qoyyim telah mengatakan bahwa diantara aspek yang harus diperhatikan oleh orang tua, ialah memperhatikan kondisi sang anak dan bidang yang sesuai dengan bakatnya sampai benar-benar diketahui bahwa sang anak memang berbakat dalam bidang itu.
  • Mengukuhkan hak anak untuk menuntut ilmu. Penuntut ilmu berhak memperoleh permohonan ampunan dari semua makhluk setiap kali ia pergi atau pulang dari menuntut ilmu karena merasa ridho dengan apa yang telah diperbuatnya.
  • Menananmkan sikap mandiri dan bekerja keras
Orang yang paling baik kesudahannya adalah orang yang paling lelah (Ibnu Qoyyim)
  • Memilih guru yang sholeh
Peran Guru: Pertama, Wahai guru engkau adalah penyeru (da’i)
“ Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manuasia menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah” (Q.S. Al Imran :10)
Dalam Risalah Da’wah ( Majmu’atur Rasail, Imam Syahid Hasan Al Banna) mengingatkan bagaimana menjadi da’i di zaman modern ini yaitu dengan menjelaskan ketentuan-ketentuan Islam kepada umat manusia dengan penjelasan yang gamblang dan sempurna tanpa tambahan, pengurangan, dan kerancuan. Kemudian kita meminta mereka untuk merealisasikannya, mengkondisikan mereka, dan membimbing mereka untuk mengamalkannya.

Kedua, Guru berusaha menerapkan konsep pendidikan yang menumbuhkan
Pidato Bapak Anies Rasyid Baswedan mantan Menteri Pendidikan yang sekarang menjabat sebagai gubernur Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2017 dalam acara Education Ekspo ASESI ( Assosiasi Sekolah Sunnah Indonesia), mengingatkan kepada kita sebagai guru untuk memahami bahwa pendidikan adalah tentang menyiapkan generasi baru. Pendidikan bukanlah membentuk, tapi pendidikan adalah menumbuhkan, sehingga hal yang fundamental yang dibutuhkan adalah tanah yang subur dan iklim yang baik. Karena itu, ketika kita berbicara tentang pendidikan, bayangkan seperti kita menumbuhkan biji. Bagaimana kita berusaha untuk mengelola sebuah rekayasa pendidikan dan merangsang siswa sesuai skenario yang kita buat agar biji tersebut tumbuh dengan baik.

Ketiga,  Guru memahami kewajiban kepada murid
Guru zaman dahulu hingga kini zaman now mempunyai kewajiban yang harus di pahami dan diaplikasikan, diantaranya:
  • Berniat hanya karena Allah SWT, dan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya
  • Sayang kepada murid-muridnya dan memperlakukan mereka layaknya anak-anak sendiri, seperti yang sudah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW.
  • Tidak segan-segan untuk memberi nasihat kepada murid
  • Dalam memberikan pelajaran, guru berusaha menyesuaikan dengan kemampuan daya tangkap para murid dan berbicara kepada mereka sesuai dengan tingkat kecerdasannya.
Keempat, berusaha menjadi guru inovatif dan produktif
Guru adalah pekerjaan yang berbeda dengan profesi lainnya. Setiap hari perannya mengisi jiwa-jiwa kosong untuk dibentuk dengan memberi pengaruh positif pada perkembangan psikis dan motorik siswanya. Guru bisa menyebabkan siswa senang atau tidak senang, semangat atau tidak semangat, kreatif atau tidak kreatif, inovatif atau tidak inovatif, produktif atau tidak produktif. Begitu besar pengaruh guru terhadap kejiwaan siswanya, maka seorang guru harus mencintai profesinya agar bisa membentuk kepribadian yang baik, dinamis, kreatif, inovatif, dan produktif.
Guru inovatif akan mengetahui kebutuhan siswa di zamannya, siap menerima perubahan yang mengenakkan atau perubahan yang tidak mengenakkan dirinya, selalu ada ide dalam setiap proses pembelajaran yang dia buat.

Guru harus berusaha produktif (menghasilkan karya) untuk menunjang keberhasilan dan pembentukan sikap siswa. Mendidik siswa menjadi kreatif sudah menjadi tanggung jawab guru terhadap siswa yang hidup di zaman now ini. Guru inovatif dan produktif sangat dinantikan oleh siswanya karena siswa di zaman now senantisa membutuhkan hal yang menantang dan tidak membosankan. Pembelajaran inovatif berbasis making perlu sering dilakukan oleh guru, agar kebutuhan  siswa di zaman ini bisa terakomodasi. Siswa senantiasa digiring untuk mengeksplorasikan ide-ide yang senantiasa memenuhi jiwanya. Guru di zaman ini harus mengedepankan proses pembelajaran yang melibatkan akal dan fisik secara serempak, karena menurut teori pendidikan modern, proses belajar tidak akan benar dan sempurna jika hal itu tidak terjadi. Bahkan dengan “memanfaatkan” kreatifitas siswa di zaman now, terutama dalam hal teknologi, seorang guru bisa banyak mendapatkan pengetahuan tertentu dari siswanya.

Kelima, Guru Menerapkan Standar Kurikulum Islam Terpadu
Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah yang mencoba menerapkan pendekatan penyelenggaraan yang memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif, dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas.

Guru Sekolah Islam Terpadu senantisa berusaha memahami dan menerapkan prinsip-prinsip yang  melandasi penyusunan kurikulum, Ibnu Khaldun (1332 – 1406) dalam Standar Mutu SIT mengungkapkan beberapa prinsip yang melandasi kurikulum, yaitu: Prinsip al-Takamul (Integritas), at-Tawazun (keseimbangan), as-Syumul (menyeluruh), prinsip orientasi pada tujuan, prinsip al-ittisal ( Kontinuitas), prinsip sinkronisasi, prinsip relevansi, prinsip efisiensi, dan prinsip efektifitas. Pada masa kini dan mendatang, kebutuhan akan ilmu tidak dapat diingkari sebagai alat atau senjata untuk menghadapai berbagai tantangan kehidupan. Guru harus senantiasa berusaha menerapkan, dan mengembangkan metode pembelajaran untuk mencapai optimalisasi proses belajar mengajar. Setiap guru Sekolah Islam Terpadu seharusnya selalu menyadari bahwa misi pendidikan islam adalah senantiasa melakukan perubahan, yaitu mengubah kehidupan umat manusia sehingga sejalan dengan tuntutan islam.

Guru Sekolah Islam Terpadu sangat yakin bahwa penerapan konsep pembelajaran terpadu adalah solusi untuk menjawab tantangan  di zaman ini. Merealisasikan pembelajaran terpadu perlu persiapan, mulai dari merancang hingga melaporkan hasilnya. Persiapan meliputi bagaimana seorang guru berfikir dan bekerja keras dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu, mulai dari menentukan indikator spritual, pengetahuan, keterampilan  dan sikap. Selanjutnya di Tela’ah, kegiatan pembelajaran apa yang sesuai, lalu bagaimana siswa mampu mengemukakan ide-ide cemerlangnya (Eksplorasi), siswa mampu merumuskan ide-ide yang diharapkan dalam indikator pengetahuan dan sekaligus mampu mempresentasikannya kepada orang lain, dan yang sangat pentingnya bagaimana siswa mampu mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan dunia dan berguna untuk kehidupan akhiratnya kelak. Guru Sekolah Islam Terpadu sadar bahwa menerapkan konsep pembelajaran terpadu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses pembelajaran yang dilakukan butuh pengorbanan baik tenaga, waktu, dan dana yang tidak sedikit.

Kegiatan atau media pembelajaran yang dibuat haruslah berorientasi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, berusaha membuat materi abstrak menjadi konkrit, mengeksplorasi kompetensi siswa, dan pembentukan akhlak yang islami. Bahkan tidak jarang seorang guru Sekolah Islam Terpadu rela melakukan proses pembelajaran yang menuntut perjalanan (fieldtrip) ke daerah yang membutuhkan waktu perjalanan  dan jarak tempuh yang cukup jauh, berupa perkampungan, perkebunan, hutan, dan perkotaan, dengan harapan  proses pembelajaran terpadu bisa diterapkan dengan semaksimal mungkin.

Penerapan konsep Sekolah Islam Terpadu juga tidak bisa terlepas dari kegiatan Tarbiyah Islamiyah yang berkesinambungan bagi setiap orang yang terlibat didalamnya, karena setiap guru Sekolah Islam Terpadu adalah da’i, karena Imam Syahid Hasan Al Banna sudah mengingatkan bahwa da’wah kita adalah da’wah dimana pemahaman para da’i yang senantiasa terbingkai oleh kitab Allah SWT, Sunnah Rasulullah saw, dan sejarah generasi muslim terdahulu. Guru Sekolah Islam Terpadu yakin dengan pertolongan Allah SWT, kita diberi kemudahan dalam mendidik generasi Zaman Now sekarang dan di masa depan.

Oleh karena itu penerapan kurikulum pembelajaran terpadu dan berusaha menjadi guru yang inovatif, dapat memberikan solusi dalam mendidik generasi Kids Zaman Now.



CURICULUM VITAE (CV)
Nama  :    Yurneli, S,Si
Tempat, Tanggal Lahir :    Rantau Bais (Riau) 28 Maret 1979
Pekerjaan :    Guru
Bidang Studi :    Biologi
Email:    yurneli79@gmail.com
Nama Sekolah :    SMA IT Al Fityah Pekanbaru
Alamat Sekolah :    JL. Swakarya Ujung Kel. Tuah karya, Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau. Kode Pos : 28292

Sumber:  http://jsit-indonesia.com/2017/12/06/pembelajaran-terpadu-dan-inovatif-solusi-mendidik-di-era-kids-zaman-now/

Menjadi Guru di Era Kids Zaman Now


Beberapa dekade lalu, kita berada di era reformasi, orde baru, atau bahkan ada yang pernah mencicipi era orde lama. Masing-masing dengan keunikan dan karakteristik sendiri-sendiri, terutama apabila ditinjau dari perkembangan teknologi. Bumi berputar dan waktu terus berjalan. Masa berganti, musim telah berubah. Maka tibalah saat kita berjumpa dengan era revolusi informasi. Sebuah era di mana informasi memiliki peran penting dan menjadi kunci pada setiap pengambilan keputusan. Era yang mencerminkan  tingginya tingkat ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi. Dan dari  era inilah lahir Generasi Z, atau yang sekarang terkenal dengan Kids Zaman Now.

Kids Zaman Now – sebuah istilah yang sebenarnya menabrak aturan berbahasa Indonesia yang baik dan benar – adalah anak-anak yang lahir di zaman revolusi informasi. Mereka adalah digital natives, sejak lahir sudah berinteraksi dengan alat digital berupa gawai. Karenanya, mereka mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi dan mampu mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat. Dan anak-anak yang lahir  pada masa yang nyaris bersamaan, otomatis mereka saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama.

Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi informasi ini diperkirakan akan terus meningkat pada masa yang akan datang. Allied Business Intelligent (ABI) Research memperkirakan pada tahun 2020 akan ada lebih dari 30 miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel (Malang Post, 19 Mei 2016). Ke depan, internet akan semakin mengubah pola hidup manusia, khususnya yang saat ini masih menjadi bagian dari Kids Zaman Now. Segala aktivitas akan banyak dilakukan dengan menggunakan internet secara online.

Perkembangan teknologi ini tentu berpengaruh pada segala aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, sosial, politik, termasuk pada dunia pendidikan. Bahkan, boleh dikatakan, imbas kemajuan teknologi informasi terhadap dunia pendidikan sangat besar. Pola pendidikan yang pernah diterapkan pada dekade sebelumnya mungkin saat ini sudah usang, dan ketinggalan zaman. Pendekatan, metode, model, strategi, media, atau apapun namanya yang dulu pernah diagung-agungkan atau pernah menjadi praktik terbaik, sebagian sudah tidak relevan lagi untuk diaplikasikan pada era Kids Zaman Now. Karena itu, perubahan pada dunia pendidikan menjadi suatu keniscayaan. Guru sebagai pelaku utama pendidikan harus ikut pula menjadi bagian dari perubahan tersebut, karena perubahan pola pendidikan tidak akan ada artinya tanpa dukungan dari para pelakunya.

Bagaimana Mendidiknya
“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena ia hidup bukan di zamanmu”
Perkataan yang diucapkan oleh sahabat Ali Bin Abi Thalib ra ini sangat penting untuk kita jadikan acuan dalam mendidik anak. Kita tidak bisa memaksa anak untuk mengikuti model lama yang jelas-jelas sudah tidak seiring dan sejalan dengan perkembangan zaman. Sebaliknya, kita harus menyiapkan mereka menghadapi masa depan yang pasti berbeda dengan masa sekarang, apalagi masa lalu. Karena itu, agar tetap bisa memberikan layanan yang terbaik bagi anak didiknya di era saat ini, guru harus senantiasa meng-upgrade dan mereformasi dirinya.

Menyesuaikan dan Menjaga Diri
Mereka yang tak mampu menyesuaikan diri akan punah. Begitu adagium yang berlaku. Begitu pula guru. Guru yang tidak mampu mengikuti perkebangan zaman akan ditinggalkan oleh masyarakt. Saat ini tuntutan masyarakat sangat tinggi dan sudah selayaknya guru memenuhi dirinya dengan kualifikasi terbaik untuk menyambut tuntutan tersebut. Sudah bukan zamannya lagi guru tidak bisa mengoperasikan komputer atau tidak terhubung internet karena internet telah merasuki seluruh urat nadi kehidupan. Ia mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan belajar. Pola lama dalam mendidik harus segera ditinggalkan dan beralih ke pola baru yang lebih sesuai dengan era Kids Zaman Now.

Tidak dapat dipungkiri, selain memiliki sisi positif, perkembangan teknologi juga memiliki sisi negatif. Banyak pihak yang merasa sangat khawatir akan dampak buruk interaksi anak-anak dengan gawai. Kekhawatiran ini sangat beralasan karena kenakalan remaja makin beragam bentuknya seiring dengan mudahnya akses terhadap internet. Akan tetapi kekhawatiran ini tidak serta merta harus membuat guru alergi terhadap perubahan dan kemajuan. Justru tugas guru lah yang harus membentengi anak-anak dari pengaruh negatif dan mendorong mereka untuk mengambil sisi positifnya.

Setiap kemajuan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai religius dapat diambil manfaatnya semaksimal mungkin. Guru harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi ini dalam pembelajaran di kelas. Beragam multimedia diciptakan untuk membantu “meringankan” tugas guru. Namun demikian, guru tidak boleh kalah dengan multimedia. Multimedia boleh canggih, tapi guru harus tetap lebih canggih. Peran mendidik tidak bisa diwakilkan pada multimedia, ia adalah tugas abadi yang melekat pada diri guru.

Menyesuaikan diri dengan perubahan adalah wajib, tapi menjaga diri jauh lebih wajib. Jangan sampai karena ingin menyesuaikan diri, guru menjadi lupa dengan jati dirinya sebagai pendidik. Menyesuaikan diri bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip asasi. Bercampur tapi tidak lebur masih menjadi pilihan terbaik. Dan ini yang harus ditanamkan dalam mendidik anak-anak di era sekarang. Mereka harus mengikuti perubahan zaman, tetapi tak boleh melepaskan atribut-atribut kesalehan.

Dekat tapi Bermartabat
Memperlakukan Kids Zaman Now dengan gaya otoriter sepertinya sudah tidak akan laku lagi. Guru harus dapat lebih memahami karakter Kids Zaman Now yang pada umumnya adalah anak-anak yang sangat dipengaruhi oleh trend, tergantung pada komunitas dan bisa melakukan banyak pekerjaan sekaligus (multi-tasking) (Malang Post, 19 Mei 2016). Mereka juga merupakan anak-anak yang mengedepankan harga diri.

Di antara yang bisa dilakukan guru untuk merengkuh anak-anak  dengan karakter semacam itu adalah dengan kedekatan hubungan. Kedekatan ini penting agar anak-anak merasa nyaman berada dekat dengan gurunya sehingga mereka tidak ragu menjadikan guru sebagai sahabat. Jika guru bisa masuk ke dunia anak, maka anak tidak akan sungkan berkomunikasi dengan guru. Berbagai perilaku negatif yang dikhawatirkan muncul dari efek perubahan zaman bisa ditekan sekecil mungkin.

Kedekatan hubungan guru dengan siswa bisa dibangun dengan pola komunikasi yang baik. Meski tidak harus ikut-ikutan alay seperti Kids Zaman Now, guru tetap harus bisa mengikuti dunia mereka. Aktif di dunia maya bersama anak-anak bukanlah pilihan yang buruk, jika dengan ini anak-anak akan lebih mudah dipantau dan dibimbing. Apalagi seperti yang ditulis oleh Ihshan Gumilar, seorang Neuropsikolog, di antara perubahan psikologi yang patut diwaspadai pada Kids Zaman Now adalah lebih banyak waktu dicurahkan pada dunia virtual, sedangkan kehidupan sosial yang dilakukan secara offline sungguh sangat minim. (Republika.co.id,  23 Nov 2017). Karena itu, agar hubungan guru murid tidak terputus, suka tidak suka, guru harus mengikuti anak pergi ke dunia maya.

Meskipun guru harus menjalin kedekatan dengan murid di era Kids Zaman Now, bukan berarti guru harus kehilangan wibawanya. Guru harus tetap menjaga muruah dan martabatnya, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Dekat dengan murid tak lantas menjadikan guru maupun murid bebas melakukan apa saja. Tetap ada aturan-aturan yang membatasi, ada etika yang harus dijunjung tinggi. Jika guru mampu menempatkan diri, niscaya mereka bisa membimbing anak didiknya menjadi Kids Zaman Now yang tak larut akan eforia kemajuan teknologi.

Apapun zamannya, ruh guru tetap panglimanya
Waktu akan terus berlalu, zaman akan selalu berganti dan keadaan pasti berubah. Kemajuan teknologi akan berkembang sekian kali lipat dari saat ini. Yang saat ini kita anggap paling canggih, suatu saat pun akan ditinggalkan. Sepuluh atau dua puluh tahun lagi, perbincangan tentang Kids Zaman Now ini mungkin sudah basi. Karena itu sebagai guru, kita harus ikut pusaran perubahan itu.  Anak-anak didik kita, penerus peradaban ini, berhak mendapat yang terbaik dari kita, apapun zamannya dan bagaimanapun tantangannya.

Apa yang ditulis oleh KH Hasyim Asyari, ulama besar Indonesia dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim, masih sangat relevan untuk dijadikan pegangan bagi para guru. Aththoriqu ahammu minal madah, al mudarrisu ahammu min aththariqoh, wa ruhul mudarissu ahammu min mudarris nafsuhu. Metode lebih penting dari materi (kurikulum), guru lebih penting dari metode, dan ruh guru jauh lebih bermakna dari guru itu sendiri. Inilah bekalan yang harus senantiasa melekat pada diri guru, apakah mendidik di era Kids Zaman Now atau Zaman Tomorrow. Para guru hendaklah tetap memprioritaskan ruh, yaitu, dalam diri guru harus senantiasa melekat tanggung jawab personal, sosial dan yang paling utama, agama. Guru bukan profesi semata, tetapi merupakan jembatan menuju surga. Anak didik adalah investasi akherat, pada mereka lah guru mewariskan nilai-nilai kebaikan.

Karena itu, ruh ini harus selalu mewarnai diri guru dalam mendidik  murid-muridnya. Ruh yang hidup akan membawa muridnya pada keberhasilan. Ruh yang membara dengan semangat perbaikan akan menuntun muridnya pada keluhuran budi. Ruh yang terbungkus iman akan membawa anak didiknya menuju kejayaan peradaban. Dan ruh yang terhubung dengan RabbNya akan menghubungkan anak didiknya dengan RabbNya pula. Tak akan ada kekhawatiran mendidik di era Kids Zaman Now atau Kids Zaman Tomorrow selagi para guru berpegang pada nilai-nilai ketaqwaan yang ditumbuhkan dari ruh yang hidup dan bersandar pada keimanan.
Wallahu A’lam.




BIODATA PENULIS
Nama : Iis Nuryati, S.Pd.
Tempat/Tgl Lahir : Nganjuk, 28 Desember 1975
Pekerjaan : Guru Bahasa Inggris
Alamat Pekerjaan : SMPIT Insan Kamil Karanganyar (tergabung dengan JSIT Jateng), Jl. Kapt Mulyadi Cangakan Karanganyar Jawa Tengah 57712
Alamat Rumah : Nglano Kulon, Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar, Jateng


Sumber: http://jsit-indonesia.com/2017/12/05/menjadi-guru-di-era-kids-zaman-now/
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SD IT SALMAN AL-FARISI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger